Wednesday, January 15, 2014

Me loooove crochet

Aku mulai ngerajut (agak aneh dengan istilah merenda) lagi kira-kira 6 tahun lalu. Saat itu anakku kelass dua and aku dapet part time job, jadinya punya uang deh buat beli buku :-)

I started crocheting again about 6 years ago. It was when my daughter in 2nd grade and I started a part time job, soooo I earned some money and able to buy some crochet book :-)

Setelah menguasai beberapa teknik dan variasi tusukan, mulai deh bereksplorasi.... sampai sekarang.

By mastering  a few techniques and stitch variations, I started to explore more on crochet... until now.

Berikut beberapa hasil nya

Here are some of my works

 
Nyoba bikin buat bayi n akhirnya jadi kado buat anaknya teman
 
Trying to make a baby set, then I geve them to a friend

 
My butterflies
 

 
Trying some tulip pattern from a book
 

 
The biggest project I've made. Baby blanket for a friend
 



Minion. Everyone's fave. Gave it to my nephew
 

 
 
Sebetulnya pengen banget bagi-bagi polanya, tapi berhubung kita harus menghormati hak cipta orang lain jadinya ga bisa. Hasil kerjaku di atas polanya ada yang dari buku ada yang dari internet. Yang minion hasil ngarang sendiri walaupun mungkin sama dengan karya orang lain.
 
I actually would loove to share patterns of the above works, but we have to respect others copyright. Some pattern I found on books and some from the net. I design the minion myself eventhough might resembles someone's work.
 


Wednesday, September 5, 2012

next encounter


Pertemuan selanjutnya dengan dunia rajut adalah ketika saya menamukan buku tentang merajut karya Thata Pang, Merajut untuk Pemula. Dari situ saya mulai belajar lagi merajut. Dari buku itu pula saya tahu bahwa istilah yang benar untuk kerajinan yang saya kerjakan adalah merenda atau crochet dalam bahasa inggris karena hanya pake satu jarum. Istilah lainnya hakpen. Kalo yang pake dua jarum baru merajut alias knitting.
Mulailah saya berburu benang dan jarum. Semua pola yang ada di buku itu saya bikin, kecuali sepatu bayi. Ga tau deh gagal terus. Bahkan saya bisa berbagi ilmu pada orang lain (ngajago nya. Padahal blum jago-jago amat).
Hasil praktek dari bukunya Thata Pang.
wadah HP
Taplak Kerang

Sebetulnya hampir semua pola yang ada di buku sudah dicoba. Tapi sudah dibongkar dan berubah bentuk.

Ternyata salah satu tetangga saya juga jago merenda. Ngobrol beberapa kali sama beliau. Bahkan dipinjami  buku-buku tentang merenda yang pake pola Jepang. Untungnya udah ‘belajar’ dari bukunya Thata Pang jadinya ga ada masalah.
Ini dia hasilnya. Sebetulnya ada satu lagi agak besar ukurannya. Taplak itu laku terjual di bazaar Agustusan ( horeee :-D)

Trus saya nyoba browsing di internet. Ya ampun, ternyata web tentang merajut bejibun! Mulai deh rajin browsing. Nyari-nyari pola yang menarik (yang free tentunya).

Naah, cerita yang itu lain kali lagi aja ya

:-D

Sunday, September 2, 2012

first encounter


Pertama kali liat karya rajutan adalah sebuah syal warna kuning karya mamah. Itu udah lamaaa banget dan baru ngeh bahwa itu adalah rajutan tangan. Sayangnya mamah lupa lagi gimana bikinnya. Jadinya ga bisa belajar.

Setelah itu, saya lupa sama yang namanya rajutan. Lebih asik dengan kristik (crosstich ternyata istilah inggrisnya). Mulai dari gambar-gambar kecil, sampai akhirnya bikin ‘proyek besar’ hiasan dinding besar yang entah berapa bulan selesainya. Itupun dibantu Apih yang waktu itu diam di rumah karena sakit.

Waktu itu, mamah suka beli buku pola kristik Ondori yang Jepang punya. Di halaman belakangnya ada gambar instruksi rajutan. Ga banyak. Tapi untuk saat itu cukup buat saya memulai proses belajar merajut (waktu itu belum tau bedanya yang pake jarum satu and dua). Jadilah saya belajar bikin tusuk rantai, trus apa lagi (belakangan baru tau itu namanya dc). Dibantu mamah nyobain bikin syal. Tapi keukeuh pengennya bikin kayak syal kuning tea. Ya udahlah. Apa aja dulu deh.

Ternyata lama ya bikin satu syal. Udah gitu benangnya habis karena hanya memanfaatkan benang sisa. Warnanya hijau. Bagus.

Sekarang, syal yang baru sepotong itu jadi selimut barbie anakku.

Setelah itu, merajut agak terlupakan karena kesibukan sekolah, kuliah, kerja, menikah, punya anak, dan hal-hal lain yang lebih menyita waktu.

Setelah menikah, punya anak, baru ketemu lagi dengan rajutan mulai lagi deh petualangan dengan jarum dan benang. Ceritanya? Tunggu postingan berikut ;-D